Wednesday 16 January 2013


KINI SUDAH MENJADI KENANGAN


Hari ini adalah hari baru yang indah bagiku, aku baru lulus SMP dan akan dipindahkan ke SMA yang berada di Jogjakarta. Aku senang sekali tinggal di Jogjakarta, disana aku bisa tinggal bersama nenek disana. Banyak makanan yang aku suka disana.
            Aku senang sekali dapat tinggal bersama nenek lebih lama, Aku bisa membantu nenek di Sawah, jadi gembala buat kambing-kambingnya nenek. Nenekku sangat baik sama aku, setiap malam aku suka sekali di belai rambutnya sama nenek.
Nenek suka memanggilku dengan panggilan kesayangannya. Nenek memanggil aku Depol, aku suka dipanggil depol karena waktu aku kelas 2 SMP aku masih suka kencing dicelana saat aku tidur. Nenekku memanggil aku kaya gitu supaya aku malu dan tidak ngompol lagi. Aku padahal malu banget sama om dan tanteku yang kebetulan tinggal serumah dengan nenek. Setiap aku dateng kerumah nenek waktu aku masih SMP, pasti setiap malam aku ngompol. Padahal aku sebelum tidur selalu buang air kecil dulu tapi tetep aja masih ngompol.
Sebenernya aku tidak mau di panggil depol, sejak aku duduk dikelas 3 SMP aku berusaha untuk tidak ngompol lagi. Nama Ryan Dwi jaya udah keren banget namaku diubah jadi depol. Sekarang aku sudah mau masuk kelas 1 SMA, aku tidak mau ngompol lagi. Kalau ketahuan temen-temen disekolahan aku pasti diledekin juga saat disekolahan.
Pada hari senin 29 juni 2012 aku sudah mulai masuk ke SMA baruku. Kebiasaan disekolahn baruku ini katanya semua siswa/siswi baru harus melewati Masa Orientasi Siswa(MOS). Setiap anak laki-laki rambutnya harus dipotong sampai botak. Aku tidak mau rambutku di botak, tapi terpaksa karena papahku pengennya disekolahan SMAN 52 Jogjakarta.
Kalau rambutku tidak botak saat MOS aku disuruh lari muterin lapangan sebanyak 200 kali. Ahhh sebelll habis, udah ganteng-ganteng kaya gini rambutnya dipotong nanti bisa jadi jelek nih.
Meskipun saat MOS harus dibotak yang sangat aku kesal tapi mendapat seorang teman baru yang sangat cantik. Namanya Vellen Dwi Jaya, anaknya sangat friendly banget sama aku. Aku kenal dia saat dia di gangguin kaka-kaka kelas. Aku belain dia karena aku kasihan banget sama dia, masa di gangguin kaka kelas yang kurang ajar gangguin perempuan yang cantik jelita seperti Vellen.
Aku tukeran nomer handphone sama dia, saat pulang sekolah aku ketemu dia di depan gerbang sambil nungguin jemputannya.
“ Vellen jemputannya masih lama tidak datengnya?? Kalau masih lama aku anterin aja yuk, tak bonceng naik motor.” Kataku sambil duduk diatas motor.
“ Sebentar lagi juga dateng supirku. Makasih ya Ryan atas tawarannya.” Kata Vellen.
“ kalau tidak mau dianterin aku nemenin kamu tunggu jemptanmu dating ya. Boleh?” jawabku dengan senyum malu.
“ boleh kok Ryan.” Kata Vellen dengan malu.
Lima menit kemudian jemputannya Vellen pun datang. Meskipun waktu yang sebentar untuk berduaan sama Vellen untuk menunggu jemputannya sangat mengasikan. Soalnya dia anaknya cepat bergaul dan ramah. Jadi saat aku ngobrol sama dia itu selalu nyambung.
Setelah Vellen masuk mobil dan pergi, aku juga langsung segera pulang sekolah. Aku buru-buru karena aku ingin segera membantu nenek dikebun. Meskipun aku cape udah pulang sekolah harus membantu nenek. Karena aku tidak mau melihat nenekku kecapean akibat trus bekerja. Aku kan masih muda dan masih bersemangat aku pengen jadi anak baik, aku ingin selalu membantu nenek serta orang tuaku saat aku masih sanggup membatnu.
Saat matahari mengucapkan selamat tinggal kepada dunia. Aku pulang dengan rasa lelah serta bermandikan keringat. Saat aku serta nenekku tiba dirumah. Aku segera menarus peralatan yang dibawa ke kekebun. Saat aku lagi duduk melemaskan kedua kakiku. Aku disuruh membersihkan badanku karena sudah bau asem.
Sesudah mandi aku mau mengerjakan tugas dari sekolah. Tetapi kok dipikiranku hanya ada Vellen ya? Emang sih anaknya cantik baik ramah. Tapi apakah aku bener-bener suka sama dia. Dahlah urusan cinta nanti dulu mau ngerjain tugas takut besoknya dimarahin guru dan dibilang anak malas, padahal akukan anak rajin, hehehe.
Akhirnya pekerjaanku sudah selesai juga, sebelum tidur aku pengen jalan-jalan dideket sawah dulu nih, sambil mikirin Vellen kayanya seru.
Waduh kalau bayangin Vellen trus dan banyangin dianya dideket sawah yang hijau tidak sadah kalau sudah jam 12 malem nih. Pulang ajalah kalau banyangin Vellen trus bias-bisa sampai besok juga belom selesai, nanti kasihan nenek dirumah nungguin.
Keesokan harinya aku bangun dengan senyum indah menyapa nenek yang sedang mempersiapkan  sarapan untuk aku. Sebelum sarapan aku bergegas untuk segera mandi dan siap-siap berangkat sekolah. Aduh airnya seger bener di daerah pegunungan. Bikin perut keroncongan, lebih baik cepet-cepet makan dari pada masuk angin.
Sesudah makan aku segera pergi kesekolahan karena takut telat. Saat sampai dikelas pas banget sama bel masuk. Untung saja belom telat masuk kekelasnya. Saat aku duduk ditempat aku tiba-tiba bu guru menyuruh Vellen pindah duduk bersamaku, aku tadi malem mimpi apa ya bisa duduk sama dia. Seneng banget nih bisa duduk semeja sama dia.
5 BULAN KEMUDIAN
SAAT PEMBAGIAN  RAPOT SEMESTER 1
Tidak kusangka waktu trus berjalan dengan cepat miggu depan ternyata sudah mau bagi rapot tengah semester. Sebenernya aku tidak mau jauh dari Vellen saat liburan akhir semester. Selama 5 bulan ini aku duduk sama dia nyaman sekali,
Saat pulang sekolah Vellen kelihatannya lagi kebingungan banget, aku samperin dan tanyain ah ada apa?? Kayanya dia sangat gelisah.
“ Vellen kamu kenapa gelisah banget??” Tanya ku.
“ Gini Ryan supirku tidak bisa jemput aku karena supirku nganterin papiku ke kantor imigrasi untuk ngurus-ngurus surat kepindahan aku ke amerika.” Jawabnya dengan sedih.
“ Mau aku anterin? Sekali ini aja sebelum nanti kamu pindah ke Amerika.” Jawabku dengan nada redup.
“ kalau tidak ngerepotin kamu mah tidap apa apa” jawan Vellen.
“ Tidak ngerepotin kok, ayu cepet naik.” Kataku.
“makasih Ryan” jawab Vellen.
Meskipun agak sedih mendengar Vellen akan pergi keluar negri minggu depan, aku segera mengantarkan dia kerumahnya. Saat dalam perjalanan aku beranikan diri bilang ke Vellen kalau ini aku suka sama dia.
Untungnya waktu itu Vellen menggangap serius dan langsung mengatakan “MAU”. Aku langsung seneng banget. Coba aja kalau dia anggep aku lagi bercanda pasti aku tidak akan bisa jujur lagi kalau aku suka sama dia.
1 MINGGU KEMUDIAN
Saat pembagian rapot aku tidak ditemani orang tuaku karena mereka ada diluar kota. Jadi saat pembagian rapot aku ditemani oleh nenekku. Pagi-pagi aku sudah siap-siap untuk berangkat kesekolah untuk mengantarkan nenekku mengambil hasil rapotku.
Saat pembagian rapot itu nenekku bertemu dengan orang tua dari Vellen. Aku langsung kaget kalau orang tuanya Vellen adalah adik dari papahku. Aku kaget sekali sudah Vellen mau pergi keluar negri trus juga dia adalah sepupuku.
Aku langsung menanyakan ke orang tuanya apakah itu benar yang dikatakan nenek? Mereka menjawab ia. Berarti hubungan aku dengan Vellen harus kandas begini aja karena aku dan dia adalah saudara. Aku masih  bisa nerima kalau dia mau pindah keluar negri, tapi kalau dia adalah sepupuku aku tidak menerima. Karena aku sayang banget sama dia.
“ Maaf Ryan ternyata kita masih bersaudara. Mulai dari sekarang kita putus aja ya. Kamu boleh sayang sama aku sebagai saudara aja ya, jangan sebagai pacar. Sampai ketemu lagi habis ini aku langsung pergi ke Amerika.” Jawab Vellen sambil menangis dan berlari menjauhiku.
“ ya sudahlah.” Jawabku dengan murung dan segera pulang kerumah karena tak tertahan menahan tangis.
Buat apa aku trus menangis gara-gara cinta. Kalau kenyataannya dia adalah saudara aku sendiri, dan dia juga akan pergi meninggalkanku selamanya. Aku akan menyimpan kenangan terindah bersama dia selama dia. Memboceng dia saat pulang sekolah. Itu semua sudah menjadi masa laluku yang kelam, semoga disana dia bahagia.

Sunday 13 January 2013

Hatiku berkata untukNya

Berharap mentari menyapaku
Berharap rembulan menhampiriku
Ribuan rindu telah bersatu
Butiran cinta dan sayang pun beradu

Dimanakah tempatku mengadu
Tempat ku menyatakan cintaku
Cinta yang tulus hanya untukmu
Walau hanya sebuah angan yang akan berlalu

... Mimpi memilikimu sudah jadi darah daging ku
Khayal mendapatkanmu tlah menjadi kebiasaanku
Walau semua selalu menjadi pilu
Tapi masih saja aku mencintaimu

Mungkin rasa ini sudah membeku
Mungkin cinta ini takkan bisa pergi dari hatiku
Meskipun aku tau ini akan selalu menjadi sendu
Tapi selalu saja aku rasa rindu

Aku memang tiada arti bagimu
Tiada apa apanya aku dimatamu
Sedetikpun kau tak kan pernah memikirkanku
Walau tak kau tau setiap detik aku memikirkanmu

Sekarang aku coba menghapus bayangmu
Menghapus harap ku padamu
Mengkapus cinta yang sia sia yang terus menyakitiku
Aku harap rasa ini sanggup berlalu

Cara Baik Mempersiapka UN

Bagaimana cara baik untuk mempersiapkan diri sebelum Ujian Nasional? 1. Anda harus berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa ( kita berdoa agar semua kerja keras kita dalam belajar diberi rahmat oleh Tuhan dan agar mesin Scenernya tidak rusak) 2. Belajar dengan rajin ( Ini mah wajib agar kita dapat mengerjakan soal yang kita sudah pelajari) 3. Minta restu orang tua ( kita harus dapat dukungan dari orang tua, misalnya kita lagi niat belajar orang tua menyuruh kita membelikan barang yang membuat mud belajar kita menurun) 4. Menghindar dari Masalah ( sebelum UN Lebih baik kita menghindari hal hal yang bisa membuat nyawa kita menjadi taruhan, seperti naik motor, balapan mobil dijalan raya, banyak makan makanan berpengawet, tawuran)